Rabu, 08 Desember 2010

Pemanfaatan Sisa Core Fiber Optic Existing Ex Infratel dan Router Tigerswitch SMC untuk Mengatasi Beda Speed LAN di STO Nganjuk Area

Untuk mengatasi beda speed LAN antara gedung timur dan gedung barat, maka pemasangan alat jaringan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kabel fiber optic dihubungkan ke router via OTB (Optical Terminal Block) yang ada pada ruang transmisi. OTB ini berfungsi untuk terminasi dan atau koneksi antara main optical fiber (dari jaringan fiber optic di luar) ke arah perangkat (yaitu router) dengan menggunakan perantara patch core berbagai type connector optic-nya.
2. Selanjutnya dihubungkan ke router SMC yang ada pada ruang MDF di gedung timur yang fungsinya untuk menggantikan 5 HUB sebelumnya.
3. Dari router SMC tersebut ditarik kabel-kabel UTP untuk dihubungkan ke komputer-komputer client yang ada pada gedung timur.

Instalasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain:
1. Kecepatan transfer data pada gedung timur meningkat.
2. Maintenance kabel fiber optic yang dipasang lebih mudah dan tahan terhadap kondisi lingkungan sehingga instalasi ini lebih awet.
3. Penggunaan router SMC memperingkas instalasi jaringan komputer sehingga mempermudah troubleshooting pada jaringan komputer di gedung timur dan menghemat penggunaan HUB.
4. Mengoptimalkan kabel fiber optic yang tidak terpakai.
Selain itu instalasi ini memiliki beberapa kekurangan antara lain:
1. Instalasi ini tidak bisa diimplementasikan secara umum karena penggunaan instalasi ini harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada pada gedung STO yang lain.
2. Pemasangan kabel fiber optic cukup rumit sehingga butuh SDM handal untuk melakukan instalasi kabel fiber optic.

Hasil Instalasi Kabel Fiber Optic
Ilustrasi yang dipergunakan dalam pengecekan mengenai hasil instalasi setelah digunakan kabel fiber optic dan sebelum digunakan kabel fiber optic adalah dengan menggunakan IP: 10.116.1.1, IP ini merupakan IP routernya Madiun. Kalau memakai IP router-nya Nganjuk juga diperbolehkan, yaitu: 10.116.25.1. Pada pengetesan digunakan IP router Telkom Madiun, padahal waktu melakukan pengecekan berada di Telkom Nganjuk, hal ini dikarenakan dalam pengetesan biasanya dipakai layer yang lebih tinggi, agar hasilnya lebih maksimal, walaupun memakai layer di bawahnya juga bisa. Misalnya melakukan pengetesan ke router Nganjuk dengan IP: 10.116.25.1 ini bisa, tetapi lebih maksimal kalau tes dilakukan ke arah Madiun dengan IP: 10.116.1.1 yang merupakan gateway-nya seluruh area Madiun.

0 komentar:

Posting Komentar