Rabu, 08 Desember 2010

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

MODUL 3
SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA
NETWORK

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya.
2. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR / VLSM.
3. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network.

B. DASAR TEORI
Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harusmempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakanadalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).
IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address dannode/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas Ddigunakan untuk mu;lticasting, sedangkan kelas E untuk riset.

Subnetting :

Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyakjumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan hostbit.

CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)

Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IPAddressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ),namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu subnettingmenggunakan CIDR.
Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IPAddress yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR),metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagainetwork prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yangdigunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkanpada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif.Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidakberkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.

VLSM ( Variable Length Subnet Mask )

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbedadengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jikamenggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet masksaja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok,pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Addressyang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local danIP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukankoneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanyamengenal IP Address berkelas.
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasikekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasikekurangan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan olehlembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansipemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internethanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapatberkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapatmemenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawainformasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukungmetode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi. Tahapanperihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakanCIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
- perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan inikita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyakmenjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namunoktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari32
- sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst



C. HASIL TUGAS PENDAHULUAN :

1. IP version 4 adalah IP yang mempunyai panjang 32 bit atau 4 byte. Pembagian kelas dalam IP version 4 adalah meliputi kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, kelas E.Contoh beserta rinciannya :


Kelas IP Address IP Address Netmask Default Biner
A 1.0.0.0-127.0.0.0 255.0.0.0 0000 0000 = 0
1000 0000 = 128
B 128.0.0.0-191.255.0.0 255.255.0.0 1000 0001 = 129
1100 0000 = 192
C 192.0.0.0-223.255.255.0 255.255.255.0 1100 0001 = 193
1110 0000 = 224
D 224.0.0.0-239.255.255.255 - 1110 0001 = 225
1111 0000 = 240
E 240.0.0.0-255.0.0.0 - 1111 0001 = 241
1111 1000 = 248

2. - IP Pubilc
IP Public adalah adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya harus diregistrasi (ke badan penyalur IP address tentunya, maksudnya supaya tidak bentrok) karena IP ini dapat berkeliaran di lalu lintas jaringan internet melewati router-routernya.
- IP private
IP private adalah jenis IP yang saat akan menggunakannya tidak perlu diregistrasi sebab oleh router (ini semacam penggiring bola di internet) IP jenis ini tidak akan diteruskan kemana-mana.
Komputer yang menggunakan IP private tidak dikenal di internet sedangkan yang menggunakan IP publik dapat dikenal di internet. Yang termasuk IP private adalah yang masuk dalam kelompok berikut :
10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
192.168.0.1 s/d 192.168.255.254

Sedangkan IP Publik adalah selain dari range di atas. Makanya, saat anda membangun LAN komputer-komputernya selalu diberi IP jenis private dan saat ada komputer tertentu yang akan dihubungkan langsung ke internet, maka mau tidak mau komputer tersebut harus diberi IP publik.
- Metode NAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP, merupakan teknologi yang memungkinkan jaringan IP Private dapat membagi koneksi akses internet jaringan yang didisain untuk menyederhanakan IP address dan berperan juga untuk melindungi jaringan dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas.

Selain itu beberapa keuntungan lain dalam menggunakan NAT, diantaranya :
1. Menghemat IP legal yang diberikan oleh ISP (Internet service provider)
2. Mengurangi terjadinya duplikasi IP address pada jaringan
3. Menghindari proses pengalamatan kembali pada saat jaringan berubah
4. Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke internet

3. Broadcast Domain dan Default Gateway,serta berikan berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable &Request Time Out pada proses Ping !
- Broadcast Domain
Broadcast Domain adalah suatu alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
- Default Gateway
Default gateway adalah salah satu setting jaringan yang dibutuhkan oleh komputer kita untuk berhubungan dengan komputer yang ada di jaringan lain. Seluruh trafik yang kita kirimkan akan melewati default gateway kecuali kita memberikan rule rute tertentu. Untuk melihat default gateway yang sedang terpasang saat ini, anda bisa menggunakan perintah :
# route -n
untuk mengeset default gateway kita bisa menggunakan perintah
# route add default gw
untuk menghapus default gateway yang ada saat ini anda bisa menggunakan perintah
# route del default gw
Sebagai contoh default gateway saat ini adalah 192.168.1.1, kemudian kita akan mengubah ke 192.168.1.254, maka kita bisa menggunakan perintah
# route del default gw 192.168.1.1
# route add default gw 192.168.1.254

- Destination unreachable
Destination unreachable terjadi jika host, jaringan, port atau protokol
tertentu tidak dapat dijangkau. Komunikasi di jaringan tergantung dari beberapa kondisi yang ditemui.
Pertama, protokol TCP/IP harus dikonfigurasi untuk device yang mengirim dan menerima data. Termasuk pemasangan protokol TCP/IP dan konfigurasi alamat IP dan subnet mask. Default gateway juga harus dikonfigurasi jika datagram keluar jaringan local. Kedua, device harus ditempatkan untuk melewatkan datagram dari device asal dan jaringannya ke device tujuan. Router juga harus mempunyai protokol TCP/IP yang dikonfigurasi di interface-interfacenya dan harus menggunakan protokol routing tertentu.
Jika kondisi tidak ditemukan, kemudian komunikasi jaringan tidak dapat dilakukan. Device pengirim mengalamatkan datagram ke IP address yang tidak ada atau ke device tujuan yang tidak terhubung ke jaringan. Router dapat juga sebagai titik kesalahan jika koneksi interface putus atau jika router tidak memiliki informasi yang berguna untuk menemukan jaringan tujuan. Jika jaringan tujuan tidak dapat diakses, hal seperti ini disebut dengan unreachable destination.


- Request Time Out
Requst Time Out terjadi ketika komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien setelah beberapa lama (jangka waktu timeout bervariasi) antara lain karena:
RTO (request time out) penyebabnya bermacam2:
1. Utilisasi/pemakaian bandwidth sudah penuh. solusi harus upgrade kecepatan.
2. Kualitas akses jaringan (wireless/wireline) kurang bagus.
3. Website yang dituju memiliki delay yang tinggi, sehingga ping timeout.
4. Koneksi ke IP tersebut putus, atau
5. Port di komputer tersebut ditutup.

4. IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan CIDR& VLSM !
- Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan klas, dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni: Class A , Class D, Class B Class E, Class C
Klasifikasi IP Address
a. Address kelas A
1 bit pertama IP Address-nya “0”
b. Address kelas B
2 bit pertama IP Address-nya “10”
c. Address kelas C
3 bit pertama IP Address-nya “110”
d. Address kelas D
4 bit pertama IP Address-nya “1110”
e. Address kelas E
4 bit pertama IP Address-nya “1111”
- Metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga dengan Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh : 192.168.0.0/24

5. Dengan metode CIDR, berikan perincian subnetwork jika diberikan IPNetwork 200.200.200.0/24 dan dibutuhkan 8 subnetwork, tentukan pulanetwork, first, last, dan broadcast address pada masing-masing subnetwork,serta gambarkan perhitungannya
Jawab :
IP Network : 200.200.200.0/24
Dibutuhkan subnetwork 8 maka :
Karena kelas C, maka host ID berada pada Oktet ke 4, sehingga agar terbentuk 8 subnetwork harus ada jumlah angka binary 1 pada octet ke 4 sebesar 3 (akar dari 8 = 3). Maka network prefixnya yang pada mulanya /24 berubah menjadi /27.
Perhitungan CIDRnya = 11111111.11111111.11111111.11100000 ,prefix = 27
Subnetwork = 23 = 8
Host per Subnet = 25 – 2 = 30
Blok Subnet = 256 – 224 = 32
Jadi blok subnetnya adalah = 0,32,64,96,128,160,192,224
Blok 1 = 200.200.200.0/27
Network = 0
First = 0
Last = 0
Broadcast = 0
Blok 2 = 200.200.200.32/27
Network = 0
First = 1
Last = 30
Broadcast = 31
Blok 3 = 200.200.200.64/27
Network = 32
First = 33
Last = 62
Broadcast = 63
Blok 4 = 200.200.200.96/27
Network = 64
First = 65
Last = 94
Broadcast = 95
Blok 5 = 200.200.200.128/27
Network = 96
First = 97
Last = 126
Broadcast = 127
Blok 6 = 200.200.200.160/27
Network = 128
First = 129
Last = 158
Broadcast = 159
Blok 7 = 200.200.200.192/27
Network = 160
First = 161
Last = 190
Broadcast = 191
Blok 8 = 200.200.200.224/27
Network = 192
First = 193
Last = 222
Broadcast = 223

6. Dengan metode VLSM, jika dibutuhkan pembagian jaringan untuk 4 divisi dengan masing-masing :
Network A : 30 host
Network B : 60 host
Network C : 6 host
Network D : 2 host
Jika diberikan IP License nya : 192.168.1.0/24 tentukan pembagian IPAddress pada masing-masing network beserta Network Address, First UsableAddress, Last Usable Address, & Broadcast Address.
Jawab :

untuk ip addressnya adalah 192.168.1.0/24

penyelesaian =
urutkan dari jumlah yang terbesar, maka
60 = 60 + 1 network + 1 broadcast = 62 maka prefixnya yang mempunyai host sebanyak 64
(1 network dan 1 Broadcast)
30 = 30 + 1 network + 1 broadcast = 32 maka prefixnya yang mempunyai host sebanyak 32
(1 network dan 1 Broadcast)
6 = 6 + 1 network + 1 broadcast = 8 maka prefixnya yang mempunyai host sebanyak 8
(1 network dan 1 Broadcast)
2 = 2 + 1 network + 1 broadcast = 4 maka prefixnya yang mempunyai host sebanyak 4
(1 network dan 1 Broadcast)

karena di kelas c maka untuk host IDnya berada di oktet ke 4. jumlah total adalah 256.
maka 256 - 64 =192
32 adalah 2^5
perhitungan cidrnya = 11111111.11111111.11111111.11000000 maka prefixnya /26
subnet=2^2=4
host persubnet=2^6=64
blok subnet=256-192=64
jadi blok subnetnya adalah=0,64,128,192
hasil sementara :
Network A = 192.168.1.0/26 --> 60 host = 2 host yang tidak terpakai
Network B = 192.168.1.64/26 --> 30 host = 32 host yang tidak terpakai
Network C = 192.168.1.128/26 --> 6 host = 56 Host yang tidak terpakai
Network D = 192.168.1.192/26 --> 2 host = 60 host yang tidak terpakai

selanjutnya,....
untuk Network A sudah efisien dengan 2 host yang tidak terpakai
Network B = 30 host maka 2^5=32
maka untuk Network B = 192.168.1.64/27
Network C = 6 host maka 2^3=8
maka untuk Network C = 192.168.1.128/29
Network D = 2 host maka 2^1=2
maka untuk Network D = 192.168.5.192/30

jadi untuk hasil akhirnya :
Network A = 192.168.1.0/26 dengan 2 host tidak terpakai
Network B = 192.168.1.64/27 dengan 0 host tidak terpakai
Network C = 192.168.1.128/29 dengan 0 host tidak terpakai
Network D = 192.168.1.192/30 dengan 0 host tidak terpakai


D. DAFTAR PUSTAKA
Modul 3 Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
http://id.wikipedia.org/wiki/Subnetting (Online), diakses 06 Oktober 2010

1 komentar:

health mengatakan...

apa sih perbedaan praktikum komdat & jarkom??

Posting Komentar